Yogyakarta 22 Mei 2025 – Perpustakaan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan kegiatan rutin Literasi Informasi yang kali ini mengangkat tema “Penelusuran Sumber Referensi dan Manajemen Sitasi”. Kegiatan ini bekerja sama dengan Program Studi Kartografi dan Pengindaraan Jauh dalam upaya memperkuat kemampuan akademik dan riset mahasiswa. Kegiatan yang berlangsung dalam dua sesi ini, digelar secara luring di lingkungan Fakultas Geografi, dan menjadi salah satu kegiatan unggulan yang dirancang untuk mendukung mahasiswa dalam mempersiapkan penelitian tugas akhir mereka. Kegiatan ini juga terbuka untuk seluruh mahasiswa program sarjana Fakultas Geografi yang ingin menambah pengetahuan dan pengalaman. Sesi pertama berlangsung pada Rabu 14 Mei 2025, dan sesi kedua pada Rabu, 21 Mei 2025. Kedua sesi ini memberikan pengalaman belajar yang tidak hanya teoritis, namun juga praktikal dan langsung aplikatif terhadap kebutuhan akademik mahasiswa.
Pada sesi pertama yang mengangkat tema Penelusuran Sumber Referensi, para peserta diajak untuk menjelajahi dunia literasi digital dengan arahan langsung dari pembicara utama, Dr. Purwani Istiana, S.IP., M.A.—pustakawan senior Fakultas Geografi yang dikenal hangat dengan sapaan akrabnya, Bu Nina. Dalam sesi ini, Bu Nina menjelaskan berbagai jenis basis data ilmiah yang dilanggan UGM dan dapat diakses melalui situs resmi perpustakaan fakultas di lib.geo.ugm.ac.id. Beberapa database terkemuka yang diperkenalkan antara lain SciVal, Scopus, SpringerLink, ScienceDirect, Cambridge Core, JSTOR dan Sage — semua dapat diakses secara gratis oleh civitas akademika UGM. Namun tidak hanya itu, peserta juga diarahkan untuk mendapatkan akses ke ribuan e-book akademis yang sangat bermanfaat untuk mendukung skripsi, tesis, dan publikasi ilmiah. Yang membuat sesi ini menarik adalah metode interaktif dan praktis. Peserta tidak hanya mendengarkan, tetapi juga langsung mencoba mencari literatur dengan teknik-teknik pencarian yang efektif secara langsung, termasuk penggunaan Boolean Operators (AND, OR, NOT) yang mampu memperluas atau memperkecil hasil pencarian secara strategis.
Lebih lanjut, sesi ini juga memperkenalkan platform berbasis Artificial Intelligence (AI) yang kini mulai digunakan secara luas dalam dunia riset. Namun, Bu Nina menekankan bahwa meski AI bisa menjadi asisten yang canggih, penggunaannya tetap harus kritis dan selektif agar tidak terjebak pada informasi yang keliru atau kurang valid.
Sesi kedua yang berjudul Manajemen Sitasi merupakan kelanjutan yang tak kalah penting. Pada sesi ini, mahasiswa diajak untuk menyadari pentingnya pengelolaan referensi secara terstruktur dengan bantuan perangkat lunak manajemen referensi, khususnya Mendeley. Topik ini sangat penting mengingat penyusunan sitasi dan daftar pustaka sering kali menjadi tantangan tersendiri, bahkan bagi mahasiswa tahun terakhir. Dalam sesi ini, mahasiswa diajak mempraktikkan langsung cara mengimpor referensi dari berbagai database, menyisipkan sitasi dalam dokumen Word, serta menyusun daftar pustaka secara otomatis dalam berbagai gaya penulisan menggunakan Mendeley.
Bu Nina memaparkan terdapat dua versi utama Mendeley: Mendeley Desktop dan Mendeley Reference Manager. Keduanya mempunyai keunggulan masing-masing. Versi Desktop dikenal dengan fitur anotasi PDF dan pengelompokan folder yang fleksibel, sedangkan Reference Manager menawarkan antarmuka yang lebih sederhana dan integrasi cloud yang mumpuni. Perbedaan kedua versi ini disesuaikan dengan kebutuhan para mahasiswa sebagai pengguna. Sesi interaksi selama 2 jam ini berjalan dinamis dengan banyaknya pertanyaan dari peserta seputar kendala teknis dan solusi praktis yang dihadapi saat menulis tugas akhir.
Melalui penyampaian informasi durasi selama 4 jam dalam 2 sesi ini, program Literasi Informasi sebagai kegiatan rutin Perpustakaan Fakultas Geografi menjadi bekal yang sangat dibutuhkan mahasiswa dalam setiap proses akademik, mulai dari menyusun tugas akhir hingga publikasi ilmiah di jurnal bereputasi. Tak hanya itu, adanya kerjasama dengan Fakultas juga menjadi bagian dari strategi untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia riset dan publikasi yang semakin menuntut ketelitian, validitas, dan orisinalitas. (Fadhya)
