
Yogyakarta, 21 Februari 2025 – Perpustakaan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses melaksanakan kegiatan kelas literasi yang bertemakan “Systematic Literature Review” yang dilaksanakan secara online menggunakan platfrom Zoom Meeting. Kegiatan ini diikuti oleh 110 peserta berbagai kalangan akademika Universitas Gadjah Mada mulai dari S1, S2, S3 dan Dosen Universitas Gadjah Mada. Acara burlesquing selama 3 jam yang dipandu langsung oleh Dr. Purwani Istiana, SIP., M.A., pustakawan Fakultas Geografi UGM.
Pembicara kali ini merupakan salah satu peneliti dari Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah, Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia yaitu Dr. Yaniasih, S.TP, M.P. Pada kesempatan ini beliau menjelaskan konsep, langkah-langkah, tools serta aplikasi pendukung dalam kajian Systematic Literature Review. Pemaparan materi dimulai dengan membahas pentingnya Systematic Literature Review dalam penelitian. Pemateri menjelaskan bahwa SLR adalah bentuk penelitian sekunder yang menggunakan data dari penelitian primer tanpa mengumpulkan data baru secara langsung sehingga penelitian menjadi lebih murah dan cepat. Pembicara menekankan bahwa SLR sangat penting untuk memberikan wawasan pra-penelitian, mengidentifikasi kesenjangan penelitian, dan mengembangkan hal baru dalam penelitian primer.
Dr Yaniasih atau yang akrab disapa Bu Yani menjelaskan dasar-dasar jenis penelitian dan ulasan literatur yaitu membedakan antara penelitian primer (mengumpulkan data asli) dan penelitian sekunder (menganalisis data yang ada). Diskusi ini berfokus pada berbagai jenis ulasan literatur, terutama membandingkan ulasan narasi, ulasan cepat, ulasan scoping, dan ulasan literatur sistematis (SLR). Dr Yaniasih menekankan bahwa SLR adalah yang paling komprehensif dan paling tidak bias, sehingga cocok untuk disertasi dan penelitian berkualitas tinggi. Beliau juga memberikan panduan tentang memilih jenis ulasan yang sesuai berdasarkan tujuan penelitian, sumber daya yang tersedia, dan target publikasi.
Pembicara juga merekomendasikan tools yang dapat membantu kegiatan penelitian ini. Bu Yani merekomendasikan penggunaan Parsifal untuk mengelola proses SLR dan menyarankan menggunakan database seperti Scopus atau Lens.org untuk pencarian literatur. Peserta juga diberikan contoh bagaimana merumuskan pertanyaan penelitian yaitu dengan menggunakan kerangka kerja PICOC (Populasi, Intervensi, Perbandingan, Hasil, Konteks), mencatat bahwa penilaian kualitas makalah yang disertakan juga sangat penting, terutama untuk publikasi di jurnal terkemuka. Selain itu, pembicara juga menyarankan untuk ikut menggunakan tools AI seperti GPT yang dapat membantu menemukan istilah tertentu karena para peneliti sering menggunakan terminologi yang berbeda untuk konsep yang sama. Meski kembali diingatkan bahwa peneliti harus memverifikasi kembali hasil dan memahami konsep penelitian itu sendiri.
Selain memaparkan materi secara detail dan menyeluruh, Bu Yani juga memberikan tips yang sangat membantu peserta dalam meningkatkan hasil penelitiannya. Peserta diingatkan bahwa tidak harus memiliki pembaruan atau novellity yang besar dan membebani diri sendiri dalam proses penelitian. Pembicara menekankan bahwa peneliti boleh memiliki keterbaruan yang kecil namun berpengaruh, sehingga menghasilkan sudut pandang baru pada bidang tersebut. Saat ini SLR semakin populer secara global namun tetap kurang dimanfaatkan di Indonesia, sehingga kegiatan ini dapat menghadirkan kesempatan bagi para peneliti di berbagai bidang untuk lebih mengenal dan memanfaatkan metode ini sehingga menghasilkan karya yang berkualitas. (Fad,Nn)